Rabu, 20 November 2013

Penggunaan Kembali Kresek yang Telah Dipakai




          Pernahkah saat berbelanja di pasar atau di swalayan anda ditanya, “apa anda punya uang kecil?”, hmm.. selaluuu, karena ini sudah jadi tradisi di Indonesia. Tapi apa pernah anda ditanya, “apa anda membawa kresek?”, sudah pasti tidak pernah. Padahal, pernahkah anda berfikir bahwa kresek itu tidak ramah lingkungan,?? Karena bahan plastik yang digunakan tidak seperti bahan organik, sampahnya susah terurai bila di buang. Pernahkah kita menghitung jumlah plastik yang dikeluarkan setiap harinya?? Milyaraaaan !!
          Sayangnya, kita justru sering melupakan dampak negatif penggunaan tas plastik. Memang tas plastik bekas sebagian akan terurai dalam bentuk karbondioksida, air, dan kompos dalam waktu satu atau dua bulan. Namun, kita juga perlu ingat akan kandungan kimia dalam kantong plastik yang dapat menyebabkan keracunan. Salah satu yang paling berbahaya adalah tinta tas plastik.


          Tas plastik bekas dan limbah-limbah plastik lainnya juga banyak dibuang ke laut sehingga banyak membunuh hewan laut. Tampaknya kita harus memikirkan dampak-dampak negatif dari penggunaan tas platik untuk menjaga kelestarian lingkungan sebelum semuanya terlambat. Mulailah gunakan bahan-bahan yang lebih cepat terurai seperti kertas, atau bahkan aneka bahan alami lainnya. Nah, sudahkah Anda peduli dengan alam sekitar? Alam adalah hidup kita, jadi rawatlah baik-baik alam kita dengan mengurangi sampah kresek salah satunya.
Sebaiknya supermarket dan minimarket di Indonesia juga mulai  mencontoh hal seperti ini, untuk mengurangi pemakaian tas kresek. Sebagai informasi, untuk membuat satu tas kresek, dibutuhkan setara 14 mililiter minyak mentah. Jadi selain masalah pasca produksi yaitu pengolahan sampah tas kresek, pengurangan pemakaian tas kresek juga bisa mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Jadi apabila anda ingin berbelanja, bawalah kresek yang sudah terpakai.Nah, bisakah anda menerapkannya ??
(Bunga Nurani)

0 komentar:

Posting Komentar