Jumat, 13 Desember 2013

SUKA DUKA KELAS VIP




Pernah nggak sih merasa terganggu dengan pembangunan gedung lantai dua yang tak kunjung selesai itu ??huh, sudah pasti ! debu dari  bahan-bahan bangunannya beterbangan dan menempel di jok motor, bahkan seringkali menimbulkan  polusi udara. Risih  sekali pastinya yaa ? Lalu, bagaimana nasib kelas yang belum mempunyai ruang kelas itu ? Bagaimana keadaan kelas yang  menempati Lab. Fisika ?? Apa kabar yang di Lab. Biologi??
Banyak sekali  murid yang mengeluh tempat duduknya terlalu tinggi , bisa-bisa tulang kita bengkok sebelum waktunya. Tidaaak !!! kondisi kursi yang terlalu tinggi inilah yang menyebabkan siswa berbondong-bondong  berangkat pagi untuk mendapatkan kursi yang pendek, lucunya … Semua kursi yang pendek dikasih nama mereka sendiri-sendiri sebagai tanda bahwa itu adalah kursi kejayaan mereka.
Apalagi wastafel Laboratorium Biologi yang sering mampet menyebabkan banjir mendadak. Oh My God !!! Yaa, tanpa harus pikir dua kali semua anak ikut membuang airnya dengan wadah seadanya bahkan seringkali hanya menggunakan gelas Teh Poci. Capek dehh!!! Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir, ada untungnya juga tinggal di Laboratorium, fasilitasnya sangat memadai, ada LCD, full music lagi, sehingga siswa jadi tidak bosan. Bisa dibilang kelas yang tinggal di laboratorium itu dapat kelas VIP.
Tapi tentu hal ini meninggalkan persepsi negative dari siswa sendiri , karena mereka hanya diberi janji – janji palsu oleh pihak sekolah. Waahh… miris sekali yaa ? lantas, siapa yang patut disalahkan dalam masalah ini ?? pekerja yang tidak tepat waktu atau justru pihak sekolah ? entahlah, mungkin kita harus lebih  sabar menunggu dan lebih sering berteriak “kapan jadinya kelas kami pak guru, bu guru???”

Kau Yang Tak Punya Hati




Dingin hatimu menyiksa …
Sedingin es batu tak mampu mencair
Hinaan itu kau lontarkan kepadanya
Orang yang kau anggap langit yang tak berawan

Sungguh tak bisa terbayang
Makian itu kau lontarkan
Menjadikan itu sebuah hinaan
Kau anggap  remeh perasaan orang

Betapa larut dalam kesedihan
Meratapi hidup dengan ketidaksempurnaan
Tak tahukah engkau akan dukanya ?
Kau orang yang tak punya hati

Melukai hati yang  tak berdosa
Harusnya membuat dirimu malu
Keangkuhan yang  menjerat hatimu
Membuat hatinya teriris pisau tajam

 Pastikan orang selalu benci
Melihat hatimu yang tak pernah luluh
Setega  itukah  kau kepadanya ?
Hidup dihinggapi  benci dan amarah

Hidup tiada akan sempurna
Apabila kau tak mau berdo’a
Bahagia itu sangat sederhna
Untuk apa kau bermuram durja

Jangan pernah  kau lukai
Orang-orang yang telah berbaik hati
Mengingatkan semua kesalahanmu
Sungguh hidup ini indah bila dihayati

Rabu, 20 November 2013

Maafkan Aku Alamku



Alamku...
Aku sadar betapa bodohnya aku...
Saat kubiarkan manusia biadap itu melukaimu
Aku hanya bisa terdiam,
Jeritan dan rintihanmu tak dihiraukan..

Dimana-mana terjadi banjir
Disana-sini lautan pasang
Kemana hijaunya bumiku..
Yang kulihat hanya bumi yang kelabu..

Hanya rasa malu yang singgah dihatiku,
Ingin rasanya aku menebus semua kesalahanku
Tapi kuragu melakukan itu
Takkan mungkin ku biarkan
Makhluk biadab itu terus menyiksamu...

Resapan Air



Penanaman pohon di sepanjang jalan dapat menambah rindang dan mengurangi karbondioksida yang dikeluarkan kendaraan-kendaraan. Penanaman pohon juga dapat meresap air sehinggadapat  mengurangi kebanjiran. Karena dengan menanam pohon, kita dapat mencegah dan mengurangi pemanasan global.

Faktor yang menentukan peresapan air ke dalam tanah :
  • Kondisi tanah. Tanah berpasir yang gembur lebih mudah menyerap air daripada tanah yang banyak mengandung lempung. Untuk faktor ini, manusia dapat mengurangi peresapan air melalui cara pemadatan tanah, atau menutup permukaan tanah dengan material yang kedap air seperti menutup permukaan tanah dengan semen.
  • Kondisi permukaan tanah. Permukaan tanah yang ditumbuhi rumbut atau belukar lebih banyak menyerap air daripada tanah yang tanpa rumput/belukar atau rumput/belukarnya jarang. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini dengan cara memelihara rumput/belukar, atau menghilangkan rumput/belukar.
  • Besarnya kemiringan lereng permukaan tanah. Tanah dengan sudut kemiringan lereng yang lebih kecil lebih  mudah menyerap air daripada tanah dengan sudut kemiringan lereng lebih besar. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini mengurangi kemiringan lereng, seperti dengan membuat lahan berteras.
  • Vegetasi penutup. Tanah yang banyak ditumbuhi pohon lebih banyak menyerap air daripada tanah sedikit atau tidak ditumbuhi pohon. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini dengan menanam atau memelihara pohon untuk mengurangi aliran permukaan, atau menebang pohon yang dapat meningkatkan aliran permukaan.
Kerusakan hutan tropis yang terjadi di berbagai negara di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan bahkan dalam dua atau tiga decade yang akan datang diperkirakan akan mengalami ancaman kepunahan yang disebabkan karena penebangan liar dan eksploitasi hutan.

Penggunaan Kembali Kresek yang Telah Dipakai




          Pernahkah saat berbelanja di pasar atau di swalayan anda ditanya, “apa anda punya uang kecil?”, hmm.. selaluuu, karena ini sudah jadi tradisi di Indonesia. Tapi apa pernah anda ditanya, “apa anda membawa kresek?”, sudah pasti tidak pernah. Padahal, pernahkah anda berfikir bahwa kresek itu tidak ramah lingkungan,?? Karena bahan plastik yang digunakan tidak seperti bahan organik, sampahnya susah terurai bila di buang. Pernahkah kita menghitung jumlah plastik yang dikeluarkan setiap harinya?? Milyaraaaan !!
          Sayangnya, kita justru sering melupakan dampak negatif penggunaan tas plastik. Memang tas plastik bekas sebagian akan terurai dalam bentuk karbondioksida, air, dan kompos dalam waktu satu atau dua bulan. Namun, kita juga perlu ingat akan kandungan kimia dalam kantong plastik yang dapat menyebabkan keracunan. Salah satu yang paling berbahaya adalah tinta tas plastik.


          Tas plastik bekas dan limbah-limbah plastik lainnya juga banyak dibuang ke laut sehingga banyak membunuh hewan laut. Tampaknya kita harus memikirkan dampak-dampak negatif dari penggunaan tas platik untuk menjaga kelestarian lingkungan sebelum semuanya terlambat. Mulailah gunakan bahan-bahan yang lebih cepat terurai seperti kertas, atau bahkan aneka bahan alami lainnya. Nah, sudahkah Anda peduli dengan alam sekitar? Alam adalah hidup kita, jadi rawatlah baik-baik alam kita dengan mengurangi sampah kresek salah satunya.
Sebaiknya supermarket dan minimarket di Indonesia juga mulai  mencontoh hal seperti ini, untuk mengurangi pemakaian tas kresek. Sebagai informasi, untuk membuat satu tas kresek, dibutuhkan setara 14 mililiter minyak mentah. Jadi selain masalah pasca produksi yaitu pengolahan sampah tas kresek, pengurangan pemakaian tas kresek juga bisa mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Jadi apabila anda ingin berbelanja, bawalah kresek yang sudah terpakai.Nah, bisakah anda menerapkannya ??
(Bunga Nurani)